Aston kalah telak karena Aston kalah segalanya,kelas mereka beda jauh.
Dari segi figur, strategi, tim pemenangan hingga finansial.
Layaknya pertarungan Harimau melawan Kambing atau Durian beradu dengan Semangka.
Agus – Nazar pasangan serasi gabungan ideal yang memiliki kapasitas teruji, sekelilingnya di isi orang orang berpengalaman dan pemenang, strategi politik mumpuni dan teruji dalam pertarungan Pilkada Tebo dan sudah tentu dukungan finansial yang cukup.
Sebaliknya, Aston figur dan ketokohan terbilang minim, timnya banyak terisi orang orang yang gagal dalam pileg, strateginya di pertanyakan walau Wartono sering maju di Pilkada Tebo tapi dia selalu jadi fihak yang kalah, dan finansial tampak jauh dari memadai.
“Kebiasaan Aston menyerang pihak Agus-Nazar dengan berbagai berita miring dan kebencian dan pihak Agus-Nazar menanggapi dengan santun justru mendatangkan simpati dari para pemilih”.
Hal ini di ungkapkan oleh salah seorang Tenaga Pendidikan di Kabupaten Tebo yang tidak ingin di sebut namanya.
Agus-Nazar menanggapi semua itu dengan spirit ‘Suro Diro Joyodiningrat Lebur Dening Pangastuti’ , bahwa segala kejahatan dan kebencian akan hancur dengan belas kasih dan kebaikan.
Dalam hasil akhir Quick Count, Aston memperoleh 68.431 suara (39%), Agus-Nazar memperoleh 109.165 suara (61%)(***)
Tinggalkan Balasan