Jakarta — Langkah bersejarah di dunia energi rakyat kembali tercipta. Dalam Rapat Nasional Penanganan Sumur Minyak Masyarakat yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Kamis (9/10/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan keadilan energi di Indonesia.

Dalam forum strategis yang dihadiri oleh para kepala daerah penghasil migas, SKK Migas, dan perwakilan lembaga terkait, Gubernur Jambi Al Haris tampil memberikan sambutan sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET).  Posisi yang baru beberapa bulan lalu diamanahkan kepadanya melalui Musyawarah Nasional V ADPMET pada 10 Juli 2025 di Jakarta.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif pemerintah daerah, khususnya Jambi, yang dinilai menjadi contoh konkret transformasi energi berbasis masyarakat.

“Saya melihat Jambi ini serius sekali menata energi rakyat. Terima kasih kepada Gubernur Al Haris dan ADPMET yang mendorong agar sumur-sumur rakyat ini punya arah dan payung hukum. Ini bukti bahwa daerah bisa jadi motor keadilan energi,” ujar Bahlil di hadapan peserta rapat nasional.

Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan peserta forum, menegaskan posisi daerah sebagai bagian penting dari sistem energi nasional yang selama ini didominasi korporasi besar.

Sebagai Ketua Umum ADPMET yang baru dikukuhkan beberapa bulan lalu, Al Haris langsung menunjukkan kepemimpinan yang progresif dan terukur. Di bawah koordinasinya, ADPMET mempercepat pembentukan kerangka kerja legalisasi 45.000 sumur minyak rakyat di berbagai daerah penghasil migas di Indonesia.

Al Haris menegaskan bahwa perjuangan energi rakyat bukan hanya soal minyak, melainkan soal keadilan dan kemandirian ekonomi lokal.

“Negara harus hadir tidak hanya dalam bentuk izin, tapi juga pembinaan, perlindungan, dan pemberdayaan. Rakyat di sekitar sumur minyak tidak boleh lagi sekadar jadi penonton, mereka harus ikut menikmati hasil bumi negeri ini,” tegas Al Haris.

Baca Juga:  Sandiwara Silaturahmi? Membaca Manuver Fadhli Arief dan Anwar Sadat

Langkah Jambi menjadi pionir penataan sumur minyak rakyat dinilai banyak pihak sebagai model ideal integrasi antara ekonomi daerah dan kebijakan energi nasional. Pemerintah pusat, melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas, menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi bersama ADPMET di bawah kepemimpinan Al Haris.

“Kita butuh pemimpin daerah yang punya keberanian seperti Pak Al Haris, yang tidak hanya mengeluh tentang kewenangan, tapi langsung membangun solusi konkret,” ujar salah satu pejabat eselon I Kementerian ESDM dalam forum tersebut.

Dalam waktu singkat, Al Haris berhasil mengubah citra ADPMET menjadi organisasi strategis yang tidak hanya bersuara di tingkat daerah, tapi juga menjadi mitra resmi pemerintah pusat dalam menata energi nasional. Kiprahnya kini mulai diperhitungkan di tingkat nasional.

Beberapa pengamat energi dan politik menilai gaya kepemimpinan Al Haris yang tenang, substantif, dan berpihak pada rakyat menjadikannya sosok potensial untuk berperan di level kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang energi atau pembangunan daerah.

Dengan pendekatan yang merangkul dan berpihak pada rakyat, Al Haris menjelma menjadi wajah baru pemimpin daerah yang mampu menyeimbangkan kepentingan pusat dan daerah serta menjadikan energi bukan sekadar komoditas, melainkan alat pemerataan kesejahteraan nasional.