KABARJAMBI.id – Sebuah video wawancara Gubernur Jambi Al Haris yang beredar di TikTok kembali dipelintir untuk menggiring opini sesat. Potongan video itu dikemas seolah-olah Gubernur tidak mampu menjawab pertanyaan wartawan mengenai Perda RTRW, lalu “melempar” jawaban ke Walikota Jambi. Padahal, faktanya berbeda jauh.
Dalam tayangan lengkap, seorang jurnalis melontarkan pertanyaan bernada tendensius: “Pak, walaupun ini melanggar perda RTRW kita tetap lanjut ya, kita tidak peduli perda, tidak peduli aturan, tetap lanjut ya?”
Pertanyaan itu langsung dijawab oleh Gubernur Al Haris dengan tegas. Namun, saat beliau menjelaskan, wartawan kembali memotong dengan pertanyaan susulan. “Ini kan jelas melanggar perda RTRW Kota.”
Mendengar itu, Al Haris menegaskan, “Nah, ini ada Wali yang akan menjelaskan karena itu wewenangnya. Sebab yang ditanyakan itu terkait RTRW Kota, jadi ini wewenang Pak Wali untuk menjawab, bukan saya,” ujar Gubernur Jambi dengan tenang.
Sikap Gubernur Al Haris tersebut jelas bukan bentuk menghindar, melainkan menempatkan kewenangan pada jalur yang benar. Sebab, Menurut kajian dalam hukum tata negara dan peraturan perundangan terkait otonomi daerah, kewenangan penyusunan dan pelaksanaan RTRW Kota itu memang menjadi ranah pemerintah kota. Seorang Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, tidak boleh serta-merta mengambil alih kewenangan teknis kota/kabupaten, kecuali dalam hal pengawasan umum. Oleh karena itu, apa yang di lakukan gubernur Al Haris justru sudah tepat secara hukum.
Upaya Sistematis Merusak Citra
Lebih jauh, beberapa bulan terakhir hingga kini, terlihat jelas adanya upaya sistematis dari kelompok tertentu untuk merusak citra Gubernur Al Haris. Narasi-narasi dipelintir, potongan video disebar, hingga opini publik digiring secara terstruktur agar menampilkan citra buruk. Celakanya, banyak dari kelompok ini merupakan pihak-pihak yang masih menyimpan rasa kecewa dan tidak terima atas kekalahan Pilkada tahun lalu.
Padahal, pasca Pilkada lalu, suasana Jambi sudah berjalan damai. Kedua kandidat bahkan sudah berpelukan dan bergandengan tangan layaknya kakak-adik, menunjukkan bahwa kompetisi politik telah usai. Namun, sebagian kecil pihak tetap berupaya membuat gaduh dengan memelintir isu dan memanfaatkan media sosial untuk menyudutkan Gubernur.
Fakta dalam video yang dipelintir ini, seharusnya menjadi pelajaran bersama. Bahwa, publik jangan mudah terprovokasi oleh potongan informasi. Gubernur Al Haris telah menunjukkan sikap yang tepat, tegas, sekaligus taat aturan hukum. Justru langkah menyerahkan jawaban kepada Walikota Jambi merupakan bukti penghormatan terhadap kewenangan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam konstitusi dan undang-undang.
Kini saatnya masyarakat Jambi bersikap cerdas, tidak mudah percaya pada informasi sepotong, dan selalu menilai pemimpin berdasarkan kerja nyata, bukan dari framing pihak-pihak yang masih tenggelam dalam bayang kekalahan politik. Persatuan dan kedamaian Jambi jauh lebih berharga daripada kepentingan sempit segelintir orang yang gemar memelintir kebenaran.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.